Kompetensi
dasar :
5.2
Menerapkan hukum Newton untuk menyelesaikan berbagai peristiwa dalam kehidupan
sehari-hari.
Hukum-Hukum
Newton Tentang Gerak
·
Hukum
I Newton
Hukum
I Newton berbunyi “ jika resultan gaya yang bekerja pada benda sama dengan
nol, maka benda yang mula-mula diam akan tetap diam dan benda yang mula-mula
bergerak lurus beraturan akan tetap bergerak lurus beraturan.”
Setiap
benda bersifat lembam, artinya benda cenderung mempertahankan kedudukanya,
yaitu benda diam akan tetap diam dan benda bergerak cenderung tetap bergerak.
Hukum I Newton juga menggambarkan sifat benda yang selalu mempertahankan
keadaan diam atau keadaan bergeraknya yang dimanakan inersia atau
kelembaman. Oleh karena itu, hukum I Newton disebut juga Hukum
Kelembaman.
Secara
sistematis hukum I Newton dirumuskan :
F= 0
|
Contoh penerapan hukum I Newton
1. Apabila kita sedang naik bus yang sedang
berjalan, maka kita juga bergerak terhadap tanah, walaupun kita diam di dalam
bus. Apabila kita turun dari bus yang masih dalam keadaan berjalan, agar kita
tidak terjatuh, maka kita harus berlari mengikuti gerak bus tersebut.
2. Apabila kita naik kendaraan yang sedang
berjalan dan tia-tiba direm mendadak, kita terdorong kedepan. Tetapi jika
kendaraan mua-mula diam kemudian bergerak maju, kita akan terdorong ke
belakang.
3. Kardus yang berada diatas mobil akan terlempar
ketika mobil tiba-tiba membelok.
4. Selembar kertas ang ditauh di bawah gelas
berisi air ditarik dengan cepat, maka gelas tidak akan bergerak sedikitpun.
5. Ketika di depan sepeda motor yang sedang melaju
kencang melintas mobil, maka pengemudi motor akan terlempar kedepan saat motor
direm secara mendadak.
·
Hukum
II Newton
Bayangkan jika suatu lemari didorong
oleh kamu dibandingkan dengan didorong dibantu oleh temanmu, maka lemari akan
lebih sulit digeser. Dengan demikian, semakin besar gaya yang bekerja pada
benda, benda akan bergerak semakin cepat. Sekarang bayangkan pula, jika kamu
mendorong sebuah meja dengan gaya yang besarnya sama dengan besar gaya yang
digunakan untuk menggeser lemari maka meja tersebut akan bergeser lebih cepat.
Jadi, dapat kita simpulkan bahwa semakin kecil
massa suatu benda, benda akan lebih cepat bergerak. Peristiwa-peristiwa di atas
sesuai dengan hukum II Newton yang berbunyi: Percepatan yang ditimbulkan oleh
gaya yang bekerja pada benda berbanding lurus dengan besar gayanya dan
berbanding terbalik dengan massa benda.
Bunyi hukum II Newton yaitu “
percepatan yang dihasilkan oleh resultan gaya yang bekerja pada suatu benda
berbanding lurus dengan resultan gaya dan berbanding terbalik dengan massa
benda”.
Secara matematis, hukum II Newton dapat
dirumuskan sebagai berikut :
a : percepatan benda (m/s^2
)
m : massa benda (kg)
Contoh
penerapan hukum II Newton
1.
Pada gerakan di dalam lift. Ketika
kita berada di dalam lift yang sedang bergerak, gaya berat kita akan berubah
sesuai pergerakan lift. Saat lift bergerak ke atas, kita akan merasakan gaya
berat yang lebih besar dibandingkan saat lift dalam keadaan diam. Hal yang
sebaliknya terjadi ketika lift yang kita tumpangi bergerak ke bawah. Saat lift
bergerak ke bawah, kita akan merasakan gaya berat yang lebih kecil daripada
saat lift dalam keadaan diam.
2.
Jika terjadi tabrakan antara sebuah
mobil dengan kereta api, biasanya mobil akan terseret puluhan bahkan ratusan
meter dari lokasi tabrakan sebelum akhirnya berhenti. Terseretnya mobil
menunjukkan terjadinya perubahan kecepatan pada mobil, karena massa mobil jauh
lebih kecil dari pada massa kereta api, maka dengan gaya yang sama mobil
medapan percepatan yang sangat besar, sedangkan kereta api tidak mengalami
percepatan.
·
Hukum
III Newton
Pernahkah
kalian melihat seorang yang mendorong tembok? Apakah tembok itu bergeser?
Tidak, karena tembok itu lebih kuat dari pada tangan kita, sebaliknya kita akan
merasa terdorong ke belakang. Hal ini dikarenakan sebagai reaksi dari dorongan
tanganmu tembok balik mengerjakan gaya ke tanganmu. Gaya pada tembok pada
tanganmu inilah yang membuat kamu terdorong ke belakang.
Dari
ilustrasi tersebut, Newton menyatakan bahwa gaya tunggal yang hanya melibatkan satu
benda tak mungkin ada. Gaya hadir jika sedikitnya ada dua benda yang berinteraksi.
Pada interaksi ini gaya-gaya selalu berpasangan. Jika A mengerjakan gaya pada B
maka B akan mengerjakan gaya pada A. Gaya pertama dapat kamu sebut sebagai aksi
dan gaya kedua sebagai reaksi. Ini tidak berarti bahwa aksi bekerja lebih
dahulu baru timbul reaksi. Akan tetapi, kedua gaya ini terjadi bersamaan.
Bunyi
Hukum III Newton yaitu, “ jika suatu benda pertama mengerjakan gaya terhadap
benda kedua, maka benda kedua pun mengerjakan gaya terhadap benda pertama yang
besarnya sama tetapi arahnya berlawanan”. Kedua gaya tersebut adalah gaya aksi-reaksi.
Secara matematis hukum III Newton dirumuskan :
F1 =
- F2
|
F2
= gaya reaksi
Tanda negatif
menunjukkan kedua gaya berlawanan arah.
Contoh penerapan hukum III Newton
1.
Untuk
dapat bergerak ke depan, gurita memancarkan air ke belakang. Gaya yang
terpancar itu diimbangi oleh gaya yang mendorong guria ke depan yang disebut
gaya aksi-reaksi.
2.
Mesin
roket atau jet melakukan gaya aksi melalui gas buangan ke belakang. Sebagai
reaksinya, gas buangan tersebut melakukan gaya yang sama besarnya pada roket
atau jet ke depan. Karena massa gas buangan kecil, gaya tersebut terlontar ke
belakang dengan kecepatan tinggi. Gaya reaksi gas buangan mampu menggerakkan
roket atau jet ke depan.
3.
Saat
senapan ditembakkan oleh pemburu maka peluru terlontar, ternyata senapan juga
mengguncang bahu pemburu yang menyangga senapan tersebut.
4.
Roda
kendaraan melakukan gaya ke belakang pada jalan. Akibatnya jalan juga melakukan
gaya dorong sama besarnya ke depan sebagai reaksi.
5.
Pada
seorang penyelam, kaki dan tangan penyelam mendorong air ke belakang (gaya
aksi) sehingga badan penyelam terdorong ke depan sebagai gaya reaksi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar