BAB
5. GAYA, USAHA dan ENERGI
Standar
Kompetensi :
5.
Memahami peranan usaha, gaya dan energi dalam kehidupan sehari-hari.
Kompetensi
Dasar :
5.1 Mengidentifikasi jenis-jenis gaya, penjumlahan gaya dan
pengaruhnya pada suatu benda yang dikenai gaya.
GAYA
A.
Pengertian Gaya
ü Gaya adalah suatu dorongan atau tarikan yang dapat mengakibatkan
perubahan gerak benda atau bentuk benda.
ü Berdasarkan sifatnya, gaya dibedakan menjadi dua yaitu :
1.
Gaya
sentuh, adalah gaya yang disebabkan adanya sentuhan.
Contoh : gaya
gesek, gaya otot, gaya mesin, gaya pegas.
2.
Gaya
tak sentuh, adalah gaya yang terjadi tanpa adanya sentuhan dengan benda.
Contoh : gaya
magnet, gaya listrik, dan gaya grafitasi.
ü Macam-macam gaya berdasarkan penyebabnya yaitu :
1.
Gaya
listrik, yaitu gaya yang timbul karena muatan listrik.
2.
Gaya
pegas, yaitu gaya yang ditimbulkan oleh pegas.
3.
Gaya
mesin, yaitu gaya yang ditimbulkan oleh mesin.
4.
Gaya
magnet, yaitu gaya yang dirimbulkan oleh magnet.
5.
Gaya
grafitasi, yaitu gaya yang ditimbulkan oleh gaya tarik bumi.
6.
Gaya
otot, yaitu gaya yang ditimbulkan oleh otot.
7.
Gaya
gesek, yaitu gaya yang timbul akibat dari gesekan antara dua permukaan benda
yang saling bersentuhan.
ü Perubahan-perubahan yang terjadi karena pengaruh gaya, antara lain
:
1.
Benda
diam menjadi bergerak.
2.
Benda
bergerak menjadi diam.
3.
Bentuk
dan ukuran benda berubah.
4.
Arah
gerak benda berubah.
5.
Kecepatan
benda berubah.
B. Besaran dan Satuan Gaya
- Gaya merupakan besaran vektor karena mempunyai arah dan nilai.
- Gaya merupakan besaran turunan, karena satuan gaya diturunkan dari satuan besaran pokok, yaitu besaran pokok panjang, massa dann waktu.
- Satuan gaya dalam SI adalah Newton (N)
- 1Newton adalah gaya yang memberikan percepatan 1 m/s^2 kepada bendayang massanya 1 kg.
- Satuan gaya dalam cgs adalah dyne (1 N = 10^5 dyne).
- Besar gaya diukur dengan neraca pegas atau dinamometer.
C. Melukis Gaya
ü Gaya diberi simbol F dan digambarkan dalam bentuk anak panah dengan
ketentuan arah panah menunjukkan arah gaya dan panjang anak panah menunjukkan
besaran gaya, dan titik pangkalnya disebut dengan titik tangkap gaya.
ü Contoh :
Artinya, gaya F sebesar 50 N dengan arah ke kanan.
D.
Perpaduan Gaya (Resultan Gaya)
Dua buah gaya
atau lebih yang bekerja pada suatu benda dalam satu garis kerja dapat diganti
dengan sebuah resultan gaya, diberi lambang R. Besar resultan gaya bergantung
dari arah masing-masing gaya yang bekerja.
Perpaduan gaya ada 2, yaitu :
1.
Dua
buah gaya segaris dan searah.
Dua
buah gaya atau lebih yang segaris dan searah dapat diganti dengan sebuah gaya
lain yang besarnya sama dengan jumlah gaya-gaya tersebut.
Contoh :
1. Dua buah gaya masing-masing F1 20 N dan F2 7,5 N bekerja pada suatu benda dengan arah ke kanan. Hitung
resultan kedua benda tersebut dan tentukanlah pula arahnya!
Penyelesaian
Diketahui : F1 = 20 N ke kanan
F2 = 7,5 N ke kanan
Dit :
R.......................?
Jawab :
R = F1 + F2
= 20 N + 7,5 N = 27,5 N ke kanan
2. Dua buah gaya yang segaris dan berlawanan arah.
Dua
buah gaya segaris dan berlawanan arah sama dengan selisih gaya-gaya tersebut
dan arahnya sama dengan arah gaya ya g lebih besar.
Dua buah gaya masing-masing F1 = 50 N ke kiri dan F2 = 30 N ke kanan. Hitung resultan gaya kedua buah bena tersebut dan
tentukan pula arahnya!
Penyelesaian :
Diketahui : F1 = 50 N ke kiri
F2 = 30 N ke kanan
Dit :
R.......................?
Jawab :
R = F1 + F2
= - 50 N + 30 N (tanda
– menunjukkan arah yang berlawanan)
= - 20 N
Karena R = -20 N, maka arah gaya tersebut ke kiri.
3.
Jika
dua buah gaya yang bekerja pada suatu titik saling tegak lurus, maka resutannya
dirumuskan sebagai berikut :
4.
Jika
dua buah gaya segaris yang sama besarnya tetapi berlawanan arah, resultanya
sama dengan nol, maka benda tidak mengalami perubahan gerak dan dikatakan dalam
keadaan seimbang.
R
= 0
|
E.
Gaya Gesekan
Pernahkah kamu
mengamati permukaan ban mobil ? Mobil memiliki permukaan yang kasar dan
beralur. Jika mobil dipakai terus menerus, lama kelamaan ban mobil akan menjadi
aus / licin. Mengapa bisa terjadi hal demikian?
Jadi, ban
mobilselalu berhadapan dengan permukaan jalan yang kasar. Permukaan jalan kasar
inilah yang terus menerus mengikis ban mobil hingga akhirnya aus atau licin.
Gesekan antara permukaan jalan dengan ban mobil dinamakan gaya gesek. Gaya
gesek mempunyai arah yang berlawanan dengan arah gerak benda. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa gaya gesek adalah gaya yang ditimbulkan oleh dua buah benda
yang bergesekan dan arahnya belawanan dengan arah gerak benda.
-
Ciri
– ciri gaya gesek :
1.
Antara
dua buah benda yang bersentuhan terjadi gaya gesek.
2.
Sebuah
benda akan bergerak jika gaya yang bekerja pada benda lebih besar dari gaya
geseknya.
3.
Gaya
gesek selalu berlawanan arah dengan arah gerak benda.
4.
Besarnya
gaya gesek antara dua buah benda ditentukan oleh kekasaran permukaan-permukaan
benda yang bersentuhan.
-
Gaya
gesekan dibedakan menjadi dua, yaitu :
1.
Gaya
gesekan statis, yaitu gaya gesekan yang terjadi pada dua buah benda dalam
keadaan diam atau tidak bergerak.
2.
Gaya
gesekan kinetis, yaitu gaya gesekan yang terjadi padabenda yang bergerak.
-
Besarya
gaya gesekan dipengaruhi oleh :
1.
Kekasaran
permukaan benda.
2.
Luas
permukaan bidang.
3.
Gaya
tekan pada bidang.
-
Gaya
gesek ada yang menguntungkan dan ada yang merugikan, seperti berikut :
1.
Gaya
gesek yang menguntungkan, antara lain :
a.
Gaya
gesekan antara ban mobil dengan aspal jalan sehingga mobil dapat berjalan.
b.
Gesekan
pada rem untuk memperlambat jalanya kendaraan.
c.
Gesekan
antara telapak kaki dengan permukaan lantai, sehingga kita dapat berjalan.
d.
Gaya
gesek antara amplas dengan kayu sehingga permukaan kayu menjadi halus, dan
masih banyak yang lain.
2.
Gaya
gesek yang merugikan, antara lain :
a.
Gesekan
antara komponen-komponen mesin sehingga komponen mesin cepat aus.
b.
Gesekan
antara ban dengan aspal sehingga ban menjadi aus.
c.
Gesekan
pada rem sehingga jalannya kendaraan terhambat.
d.
Gesekan
mobil dengan udara sehingga mobil berjalan lambat, dan lain-lain.
-
Untuk
mengurangi gaya gesek dilakukan dengan cara :
a.
Menaruh
benda di atas roda
b.
Memisahkan
dua permukaan dengan udara
c.
Memperlicin
permukaan benda dengan pelumas.
F.
Berat dan Massa
Didalam kehidupan sehari-hari, kadang istilah berat disalah artikan
sebagai massa, misalnya seorang anak mempunyai berat 25 Kg. Penggunaan kata
berat di situ tidak tepat, karena yang dimaksud adalah massa benda (badan).
Untuk mengetahui lebih lanjut, kama berikut inilah perbedaan massa dengan berat
:
No.
|
Berat
|
Massa
|
1
2
3
4
|
Besarnya
tergantung tempatnya
Alat ukurnya
neraca pegas
Satuannya
newton
Besaran
vektor dan besaran turunan
|
Dimana-mana
selalu tetap
Alat ukurnya
neraca ohaus (timbangan)
Satuanya Kg
Besaran
skalar dan besaran pokok
|
-
Massa
adalah ukuran banyaknya materi yang terkandung dalam suatu benda. Diukur dengan
neraca dan satuan dalam SI adalah Kg, massa tidak memiliki arah, oleh karena
itu termasuk besaran skalar.
-
Berat
adalah gaya gravitasi yang bekerja pada suatu benda. Berat merupakan besaran
vektor karena memiliki nilai dan arah. Arah berat selalu tegak lurus terhadap
permukaan bumi, berat diukur dengan menggunakan dinamometer dan mempunyai
satuan dalam SI Newton (N).
Perbandingan antara berat dan massa benda disebut dengan percepatan grafitasi, yang dirumuskan :
Perbandingan antara berat dan massa benda disebut dengan percepatan grafitasi, yang dirumuskan :
-
W = m . g
|
m = massa benda (Kg) g =
percepatan grafitasi (m/s^2)
-
Besarnya
percepatan grafitasi dipermukan bumi tidak tepat sama. Misalnya percepatan
grafitasi di daerah kutub dengan daerah khatulistiwa itu berbeda. Hal ini
dikarenakan jari-jari bumi di daerah khatulistiw. Percepatan grafitasi bumi di
daerah kutub lebih besar dari pada percepatan bumi di daerah khatulistiwa.
G. Berat
Jenis
ρ
= m/v
|
Berat jenis
suatu benda adalah berat benda setiap satuan volume. Masing-masing jenis benda
walaupun volumenya sama tetapi beratnya bisa berbeda-beda. Berat benda tiap
satuan volume disebut berat jenis. Secara matematis berat jenis dapat
dirumuskan :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar